Jumat, 20 Februari 2009

JIDDIYAH

KEMAKSIATAN DALAM SETIAP HEMBUSANNYA

KEMAKSIATAN DALAM SETIAP HEMBUSANNYA
oleh : Rafli Alkatiri
Sudah tak terhitung lagi penelitian-penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan dan meyakinkan se seorang bahwa merokok sangat berbahaya bagi tubuh dan menjadi pembunuh berasap yang sangat ganas. peringatan yang sudah tertulis pada kemasan rokok semestinya menjadikan orang jera, dan menahan diri dari mengkonsumsinya.
Mungkin kami tidak perlu lagi menyebutkan penyakit dan racun-racun apa saja yang ada pada rokok tersebut, sebab memang masalah ini sudah tersebar luas, tidak hanya dimedia cetak tetapi juga dimedia elektronik bahkan di setiap sudut jalan sampai-sampai terpampang jelas dikemasan rokok tersebut, tetapi pecandu-pecandu asap pemusnah ini malah semakin banyak,??
Proyek Setan
apa yang dicintai Allah, berarti dibenci setan. jika Allah menyukai mukmin yang kuat, setan pasti akan membuatnya lemah. jika Allah menyukai , nikmat-nikmat harta yang diberikan, digunakan dengan baik dijalan yang benar, setan pasti mema lingkan manusia agar mereka mengham burkannya untuk kesenangan yang tidak diridho’i-Nya.
Jika Allah mengharamkan kezhali man, setan akan membuat tipu daya agar manusia menzhalimi dirinya dan orang disekitarnya. dari sini jelas bahwa semua ini adalah proyek setan untuk merusak manu sia. tak hanya dengan rokok, setan akan membuat manusia melakukan bahkan me nyukai kezhaliman dan kemaksiatan deng an berbagai cara.
Dan tidak ada yang dapat bisa menghentikan selain dari kitanya dengan ikhtiar kita masing-masing dan rahmat dari-Nya, sudah saatnya untuk mengatakan, “ saya tidak lagi menghalangi dirinya sendiri dan orang-orang yang saya cintai.
Mungkin diantara kita ada yang berpendapat, bahkan meyakini dan ini bukan sesuatu yang berlebihan jika mero kok dikatagorikan sebagai perbuatan zhalim. Kholifah (Al-Ustadz. Abdul Qadir Hasan Baraja) sendiri dalam fatwanya menyatakan bahwa “... Barang siapa yang telah yakin bahwa merokok baginya merugikan dirinya berarti dia tergolong orang yang mendzolimi dirinya sendiri (sebagai tanda kebodohan dan kedung uan seseorang)” sehingga tidak mungkin aktivitas merusak tubuh ini disebut sebagai “amal kebajikan” sebab pada dasarnya semua orang sudah menyadari akan bahaya disetiap hembusannya, tapi sye tan apa lagi yang meng halang-halanginya un tuk tidak meninggalkan rokok tersebut!
Keta’atan kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri minkum harus nya bukan hanya pada sesuatu hal-hal yang menyenangkan atau menguntungkan bagi kita saja. Tetapi seharusnya keta’atan itu berada pada semua aspek dalam ke hidupan yang disukai, maupun yang tidak disukai, yang berat maupun yang ringan, yang menguntungkan maupun yang merugikan kita didunia dan diakhirat.
Dalam buku Gambaran Global Pemerintahan Islam oleh Kholifah/ Amirul Mu’minin (Al-Ustadz. Abdul Qadir Hasan Bajara’) kembali menjelaskan secara gamlang bahwa warga Khilafah adalah warga yang siap sedia mendengar dan ta’at kepada Ulil Amri disegala bidang sepan jang printah itu tidak bertentangan dengan ajaran Allah dan Rasul-Nya dan tiap warga berkewaji ban tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan dalam hidupnya serta di larang tolong me nolong didalam perbuat an dosa dan permusuhan Perbuatan mubazir yang sudah jelas kemu daratannya segeralah ditinggalkan, disamping merusak kesehatan, juga merusak amal sholeh dan nilai ibadah kita diha adapan Allah, karena pembuktian sam’an wa tha’atan kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri meru pakan titik awal yang harus dilewati dalam penyempurnaan ibadah kita, tanpa ada keta’atan secara totalitas dalam semua aspek kehidupan kita didalam berjamaah ini, maka hidup kita tidak bernilai dan selalu berada dan berjalan diatas kemaksiatan. Nauzubillah.
Sadarlah akhi...! para perokok-perokok berat yang masih menyukseskan proyek setan dan tanpa disadari telah menyuburkan kemaksiatan dalam dirinya.
Allahu A’lam Bil Haq .... Raf

TERKABULNYA DOA


Al-Ustadz. Abdul Qadir Hasan Baraja' (Kholifah/Amirul Mu'minin)

(Sungguh sangat menggembirakan berita ini, bahwa Allah yang Maha Kaya lagi Maha Kuasa itu ternyata dekat dengan kita dan setiap saat ada bersama kita serta senantiasa mengabulkan permohonan-per mohonan kita.
Maha Suci engkau wahai yang Maha Pemurah. Allah Pencipta langit dan bumi dengan segala isinya, matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya, Dia-lah pencurah Rahmat, Pemurah tanpa pilih kasih, Dia-lah Allah yang tak pernah butuh pada makhluk ciptaan-Nya, Dia adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, yang mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tersembunyi dalam lubuk hati, dengan tegas dan terang-terangan menyatakan janjinya sebagai tanda kasih-sayang-Nya, bahwa semua permohonan kita akan dikabulkannya, apabila kita me minta pada-Nya. Alangkah beruntungnya seorang hamba yang selalu dekat pada Allah yang tidak akan mengingkari janji itu
Hendaklah orang-orang yang mengharapkan pertolongan Allah itu, bersedia mematuhi perintah dan larangan- Nya, serta beriman kepada-Nya. Jika tidak demikian, maka berarti doa tidak meme nuhi persyaratan disebabkan pemohon yang tidak memenuhi kewajibannya.
Sayang sekali dan sungguh sangat disayangkan bahwa seorang hamba tidak bersedia mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya, kemanakah ia akan pergi sampai berani ia menjauhkan diri dari penciptaannya yang menjamin hidup dan menentukan kematiannya?
Ketika kita sudah mulai berfikir untuk mentaati perintah dan larangan Allah SWT. Maka disaat itu pulalah kita bertekad untuk menyesuaikan diri dengan tuntunan Islam dalam Kehidupan kita berdasarkan Al-Qur`an dan sunnah Rasul.
Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliaupun telah rela berkorban apa saja dalam rangka membuktikan ta’at pada robbul Izzati Robbul Jalali wal ikrom, berharap ridlo-Nya memang hanya untuk membuktikan taat kepada Allah dan Rasulnya itulah maka kita dihidupkan dalam dunia yanga sementara ini
Sungguh berbahagia seorang yang senantiasa siap mendahulukan perintah Allah dan Rosulnya dari pada keinginan dirinya sendiri. Tidak adanya kesiapan mental pada kebanyakan kaum muslimin dalam mematuhi perintah Allah dan Rasulnya, maka doa mereka pun tidak dikabulkan Allah, apakah lagi ditambah dengan berbagai kemaksiatan yang justru mengundang datangnya azhab.
Sebab tanpa kepemim pinan, semua konsep, seluruh ajaran tidak mungkin dapat dilaksanakan secara sempurna. Oleh karena itu Allah yang Maha Kuasa tidak menurunkan suatu ajaran, ke cuali terlebih dahulu mengutus seorang pemimpin sesuai ajaran tersebut untuk mempertang gungjawabkan pelaksanaannya.
. Alangkah indahnya dan betapa nikmatnya kehidupan ini, jika semua orang yang mengaku beriman, ter masuk kita, yang merasa ber saudara karana iman, saling cinta mencintai, saling maaf memaaf kan berharap ridlo Allah, ber sedia tolong menolong `alal birri wat-taqwa, bukan cela mencela karena taashub golongan.
Oleh karena itu jangan ada seorang pun yang hanya ingin menyelamatkan diri dengan Islam ,tanpa ada kesadaran menye -lamatkan Islam, dan punya andil dalam per- juangan menegakkan Dienul Haq.
Dizaman yang serba canggih ini, kita saksikan kemaksiyatan merajalela dimana-mana, sepertinya tak ada tempat yang luput dari kemaksiatan, bahkan sam pai kedalam masjid sekalipun, seolah- olah telah hilang sama sekali kesadaran taqwa, hampir-hampir membuat kita putus asa beramar ma`ruf dan nahi mungkar, karena rasa pesimis melihat kenyataan yang ada.
Akan tetapi marilah kita berfikir
sejenak, bukankah kita hanya melaksana kan tugas kewajiban sebagai muslim, persoalan berhasil atau tidak, menang ataupun kalah, itu urusan Allah, kita hanya berharap ridlo-Nya, dalam segala amal per buatan kita. Semoga angkah-langkah kita benar berada dijalan-Nya dan diridlo’i-Nya Amin. *)Red

Sungguh sangat menggembirakan berita ini, bahwa Allah yang Maha Kaya lagi Maha Kuasa itu ternyata dekat dengan kita dan setiap saat ada bersama kita serta senantiasa mengabulkan permohonan-per mohonan kita.
Maha Suci engkau wahai yang Maha Pemurah. Allah Pencipta langit dan bumi dengan segala isinya, matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, hewan, tumbuh-tumbuhan dan lain sebagainya, Dia-lah pencurah Rahmat, Pemurah tanpa pilih kasih, Dia-lah Allah yang tak pernah butuh pada makhluk ciptaan-Nya, Dia adalah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, yang mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tersembunyi dalam lubuk hati, dengan tegas dan terang-terangan menyatakan janjinya sebagai tanda kasih-sayang-Nya, bahwa semua permohonan kita akan dikabulkannya, apabila kita me minta pada-Nya. Alangkah beruntungnya seorang hamba yang selalu dekat pada Allah yang tidak akan mengingkari janji itu
Hendaklah orang-orang yang mengharapkan pertolongan Allah itu, bersedia mematuhi perintah dan larangan- Nya, serta beriman kepada-Nya. Jika tidak demikian, maka berarti doa tidak meme nuhi persyaratan disebabkan pemohon yang tidak memenuhi kewajibannya.
Sayang sekali dan sungguh sangat disayangkan bahwa seorang hamba tidak bersedia mematuhi perintah Allah dan Rasul-Nya, kemanakah ia akan pergi sampai berani ia menjauhkan diri dari penciptaannya yang menjamin hidup dan menentukan kematiannya?
Ketika kita sudah mulai berfikir untuk mentaati perintah dan larangan Allah SWT. Maka disaat itu pulalah kita bertekad untuk menyesuaikan diri dengan tuntunan Islam dalam Kehidupan kita berdasarkan Al-Qur`an dan sunnah Rasul.
Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beliaupun telah rela berkorban apa saja dalam rangka membuktikan ta’at pada robbul Izzati Robbul Jalali wal ikrom, berharap ridlo-Nya memang hanya untuk membuktikan taat kepada Allah dan Rasulnya itulah maka kita dihidupkan dalam dunia yanga sementara ini
Sungguh berbahagia seorang yang senantiasa siap mendahulukan perintah Allah dan Rosulnya dari pada keinginan dirinya sendiri. Tidak adanya kesiapan mental pada kebanyakan kaum muslimin dalam mematuhi perintah Allah dan Rasulnya, maka doa mereka pun tidak dikabulkan Allah, apakah lagi ditambah dengan berbagai kemaksiatan yang justru mengundang datangnya azhab.
Sebab tanpa kepemim pinan, semua konsep, seluruh ajaran tidak mungkin dapat dilaksanakan secara sempurna. Oleh karena itu Allah yang Maha Kuasa tidak menurunkan suatu ajaran, ke cuali terlebih dahulu mengutus seorang pemimpin sesuai ajaran tersebut untuk mempertang gungjawabkan pelaksanaannya.
. Alangkah indahnya dan betapa nikmatnya kehidupan ini, jika semua orang yang mengaku beriman, ter masuk kita, yang merasa ber saudara karana iman, saling cinta mencintai, saling maaf memaaf kan berharap ridlo Allah, ber sedia tolong menolong `alal birri wat-taqwa, bukan cela mencela karena taashub golongan.
Oleh karena itu jangan ada seorang pun yang hanya ingin menyelamatkan diri dengan Islam ,tanpa ada kesadaran menye -lamatkan Islam, dan punya andil dalam per- juangan menegakkan Dienul Haq.
Dizaman yang serba canggih ini, kita saksikan kemaksiyatan merajalela dimana-mana, sepertinya tak ada tempat yang luput dari kemaksiatan, bahkan sam pai kedalam masjid sekalipun, seolah- olah telah hilang sama sekali kesadaran taqwa, hampir-hampir membuat kita putus asa beramar ma`ruf dan nahi mungkar, karena rasa pesimis melihat kenyataan yang ada.
Akan tetapi marilah kita berfikir
sejenak, bukankah kita hanya melaksana kan tugas kewajiban sebagai muslim, persoalan berhasil atau tidak, menang ataupun kalah, itu urusan Allah, kita hanya berharap ridlo-Nya, dalam segala amal per buatan kita. Semoga angkah-langkah kita benar berada dijalan-Nya dan diridlo’i-Nya Amin. *)Red